Kamis, 19 Januari 2012

Mengenal Multiple Intelligence Bersama Munif Chatib

oleh: Abdul Hakim


Pada hari Jumat, tanggal 26 Februari 2010, bertepatan dengan hari libur Maulid Rasulullah SAW, 12 Rabiul Awwal 1431 H, Litbang Sekolah Tinggi Agama Islam Madinatul Ilmi, telah mengadakan acara seminar pendidikan dengan tema “Penerapan Pembelajaran yang Berkualitas Melalui Pendekatan Multiple Intelligence”, dengan nara sumber pakar Multiple Intelligence terkemuka saat ini, Munif Chatib.

Acara tersebut diikuti oleh sekitar 80 orang peserta yang terdiri dari dosen STAIMI dan guru-guru Madrasah Aliyah, Ibtidaiyah, SMK, SMP, dan SD di Kota Depok. Kegiatan itu dilaksanakan untuk lebih memperkenalkan Multiple Intelligence di kalangan para pendidik sebagai suatu metode pembelajaran yang pada saat ini dipandang sangat efektif dalam penerapan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Dalam mengikuti acara seminar itu, para peserta tampak sangat antusias dalam menerima dan mengikuti penjelasan oleh Bapak Munif Chatib yang cukup interaktif dan menyenangkan dalam penyampaian materinya. Pada saat ini menurut Munif Chatib salah satu sekolah yang telah menerapkan metode multiple intelligence adalah di SMP Lazuardi Cilandak, Jakarta Selatan. Dalam menerapkan metode ini, pada dasarnya, para peserta didik semuanya dianggap tidak ada yang bodoh. Setiap anak sesungguhnya mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda, yang tidak terbatas pada kecerdasan intelektual seperti yang selama ini dipahami orang. Sehingga melalui penerapan metode ini, bakat dan kemampuan seseorang akan dikembangkan sesuai dengan kecerdasan yang mereka miliki.

Dengan memahami metode multiple intelligence diharapkan para pendidik mulai merubah paradigma yang dianut selama ini dan sekolah semestinya bisa menerima setiap peserta didik tanpa membedakan mereka yang cerdas atau tidak. Seperti dikemukakan oleh penemu teori multiple intelligence, Howard Gardner, ada 8 kategori kecerdasan yang terdiri dari : bodily kinestethic, interpersonal, verbal-linguistic, logical-mathematical, intrapersonal, visual-spatial, musical, dan naturalistic. Tugas para pendidik di sekolah adalah untuk menumbuhkan potensi dari berbagai jenis kategori kecerdasan tersebut kepada para peserta didik secara tepat dan terukur. Dengan demikian tujuan dari dunia pendidikan untuk mencerdaskan bangsa dengan ilmu dan ketakwaan diharapkan akan bisa tercapai.

Pendaftaran Siswa Baru
SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil Sukabumi membuka pendaftaran siswa baru untuk tahun ajaran 2011/2012. untuk informasi dan pendafatran hubungi 0266-6248274 (Fadhil) atau 0817109392 (Hasan Mawardi)
Alamat Sekolah dan Pendaftaran
SMP LIK Salabintana Sukabumi
Jl. Salabintana Km. 6 Kp. Nyangkokot Rt. 01/03 Ds. Karawang Kec. Sukabumi, Sukabumi 43151 www.sekolah-unggul.com

Sekolah: Mesin pembunuh kreativitas siswa

By munif chatib

Bertemu dengan orang hebat lulusan ITB, cukup senior. Dalam diskusi 1 jam, beliau yg punya segudang pengalaman di dalam dan di luar negeri membuat statemen yang cukup mengejutkan saya. Pernyataan itu adalah “Betapa banyak sekolah yang menjadi mesin pembunuh bakat anak kita.

Betapa saya tidak kaget, saya baru bertemu dengan beliau, namun punya paradigma yang sama dalam hal memandang sekolah Ketika saya kenalkan dengan konsep sekolahnya manusia, beliau senang sekali. Pada waktu pamit, beliau berpesan. “Teruskan perjuangan pak Munif, terus membangun Sekolahnya Manusia.”

Pendaftaran Siswa Baru
SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil Sukabumi membuka pendaftaran siswa baru untuk tahun ajaran 2011/2012. untuk informasi dan pendafatran hubungi 0266-6248274 (Fadhil) atau 0817109392 (Hasan Mawardi)

Alamat Sekolah dan Pendaftaran
SMP LIK Salabintana Sukabumi
Jl. Salabintana Km. 6 Kp. Nyangkokot Rt. 01/03 Ds. Karawang Kec. Sukabumi, Sukabumi 43151
www.sekolah-unggul.com

Kuliah Daily Routine dari sang Eyang di SMP LAZUARDI INSAN KAMIL Sukabumi

Kuliah Daily Routine dari sang Eyang di SMP LAZUARDI INSAN KAMIL Sukabumi
By Munif Chatib

Sudah lama tidak menulis untuk SMP LIK Sukabumi yang luar biasa ini. Lalu Pak Hasan Mawardi, sang kepala sekolah mengirimkan email kepada saya berisi informasi tentang seorang kakek dari salah satu siswa memberi kuliah tentang kebiasan-kebiasaan hidup yang harus diperhatikan. Jujur, kurikulum kita ‘kehilangan’ tentang keterampilan kebiasaan-kebiasan sehari-hari yang penting untuk kehidupan selanjutnya. Saya menamakan materi ini tentang dengan sebutan DAILY ROUTINE. Mungkin sebab dipikir tidak terlalu kognitif, maka banyak ditinggalkan oleh banyak sekolah. Bayangkan sekolah yang mengajarkan kebiasaan sehari-hari. Contoh cuci tangan sebelum makan, sikat gigi sebelum tidur dan setelah sarapan pagi. Ada siswa yang malas makan sayuran. Ada kebiasaan buruk lainnya yaitu SAGEME (satu gelas rame-rame), BeAaBe tidak disiram, terkadang tidak mandi karena alasan dingin, buang sampah sembarangan, dan lain-lain. Pertanyaannya besarnya apakah materi ini semua PENTING? Bukankah yang lebih penting adalah Matematika, IPA dan lain-lain. Jawabnya semua materi penting. Tapi DAILY ROUTINE adalah materi yang mengandung kebiasaan, yaitu perilaku yang diulang-ulang. DAILY ROUTINE adalah materi yang jika sudah menjadi kebiasaan siswa akan terpakai seumur hidup, ketika dewasa, ketika berkeluarga dan berhadapan dengan masyarakat luas. Saya sangat berterima kasih sekali kepada yang terhormat Bapak Pong Muhartono Djunaedi, kakek dari Ananda Bayu dan Sultan pada acara Ortu Mengajar tanggal 26 November 2011 lalu. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai pola hidup sehat. Memang di SMP LAZUARDI INSAN KAMIL, para keluarga siswa diberi kesempatan untuk mengajar tentang tema apa saja yang dirasa penting untuk bekal kehidupan siswanya. Terima kasih buat Pak Hasan, Pak Komar yang menjadi moderator acara, dan juga kepada Pak Saban dan Ibu Muna. Semoga sukses selalu. SMP LAZUARDI INSAN KAMIL Salabintana Sukabumi menerima pendaftaran:

Alamat Sekolah: Jl. Salabintana Km. 6 Kp. Nyangkokot Rt. 01/03 Ds. Karawang Kec. Sukabumi, Sukabumi 43151. Telp (0266) 6248274 atau
Hasan Mawardi : 0817109392
Fadhil : 0817 0180 458
Blog: http://www.lazuardiinsankamil.blogspot.com web: www.sekolah-unggul.com

GURUNYA MANUSIA, AWAL MAJUNYA INDONESIA

By Munif Chatib (Konsultan SMP Boarding LIK)

Masih ingat pidato Kaisar Hirohito tahun 1945, setelah negara Jepang hancur oleh bom atom.
“Masih ada berapakah orang guru yang masih hidup? Selamatkan mereka, Sebab dengan merekalah negara ini bisa bangkit kembali. Dan benar 30 tahun kemudian Jepang menjadi negara adidaya di Asia kembali dengan kualitas pendidikan yang baik.

Guru adalah masa depan bangsa. Jika guru di sebuah negara cara kerjanya profesional, maka biasanya negara itu maju. Sebaliknya, jika para gurunya tidak berkualitas, biasanya negara tersebut terpuruk dari berbagai bidang. Gurunya Manusia adalah guru yang profesional. Dan setiap guru harus dan mampu menjadi GURUNYA MANUSIA.
Lalu jika anda sekarang ini adalah seorang guru, apakah masuk kategori GURUNYA MANUSIA atau GURUNYA ROBOT? Ikuti bedah buku GURUNYA MANUSIA. Buku ini kelanjutan dari buku SEKOLAHNYA MANUSIA. (https://munifchatib.wordpress.com)


Pendaftaran Siswa Baru
SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil Sukabumi membuka pendaftaran siswa baru untuk tahun ajaran 2011/2012. untuk informasi dan pendafatran hubungi 0266-6248274 (Fadhil) atau 0817109392 (Hasan Mawardi)
Alamat Sekolah dan Pendaftaran
SMP LIK Salabintana Sukabumi
Jl. Salabintana Km. 6 Kp. Nyangkokot Rt. 01/03 Ds. Karawang Kec. Sukabumi, Sukabumi 43151
www.sekolah-unggul.com

Sekolahnya Manusia.

Sekolahnya Manusia. Itu adalah judul buku ini. Pengarangnya adalah Munif Chatib, seseorang yang secara intens menerapkan Multiple Intelligences.
Buku ini baik untuk dibaca para orang tua, guru, para pengambil kibajakan di dunia pendidikan dan semua pihak yang ingin mengembangkan dunia pendidikan. Selama ini kita menganggap anak cerdas, anak pintar itu hanya ditentukan atau dilihat dari sisi kecerdasan kognitif atau Akademik saja.
Buku ini membahas tentang Multiple Intelligences (MI). Bahwa seorang anak dikatakan cerdas bukan hanya karena kecerdasan kognitif semata. MI mengajak kita untuk melihat potensi kecerdasan setiap anak yang berbeda. Tidak ada anak yang bodoh, setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan di tempat yang terbaik dan dengan cara yang terbaik. Yang diutamakan dalam MI ini adalah The Best Process dan bukan The Best Input.
Dalam buku ini juga disampaikan tentang Multiple Intelligences Research (MIR). MIR adalah alat/metode test untuk melihat potensi kecerdasan anak, sehingga anak diketahui mana kecerdasan anak yang paling dominan. Dari hasil MIR inilah guru dan orang tua murid dapat mengetahui metode apa yang paling tepat untuk mengasah kecerdasan siswa.
Sekolahnya Manusia, halaman 56: DR Howard Gardner mengatakan ada delapan kecerdasan.
1. Kecerdasan Linguistik
Komponen Inti: kepekaan pada bunyi, struktur, makna, fungsi kata dan bahasa.
Berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis, berdiskusi, berargumentasi, berdebat.
2. Kecerdasan Matematis-Logis
Komponen Inti: kepekaan pada memahami pola-pola logis atau numeris, dan kemampuan mengolah alur pemikiran yang panjang.
Berkaitan dengan kemampuan berhitung, menalar dan berpikir logis, memecahkan masalah.
3. Kecerdasan Visual-Spasial
Komponen Inti: kepekaan merasakan dan membayangkan dunia gambar dan ruang secara akurat.
Berkaitan dengan kemampuan menggambar, memotret, membuat patung, mendesain.
4. Kecerdasan Musikal
Komponen Inti: kepekaan dan kemampuan menciptakan dan mengapresiasikan irama, pola titi nada dan warna nada serta apresiasi bentuk-bentuk ekspresi emosi musikal.
Berkaitan dengan kemampuan menciptakan lagu, mendengar nada dari sumber bunyi atau alat-alat musik.
5. Kecerdasan Kinestetis
Komponen Inti: kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengola objek, respons dan refleks.
Berkaitan dengan kemampuan gerak motorik dan keseimbangan.
6. Kecerdasan Interpersonal
Komponen Inti: kepekaan mencerna dan merespons secara tepat suasana hati, temperamen, motivasi dan keinginan orang lain.
Berkaitan dengan kemampuan bergaul dengan orang lain, memimpin, kepekaan sosial yang tinggi, negosiasi, bekerjasama, mempunyai empati yang tinggi.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Komponen Inti: memahami perasaan sendiri dan kemampuan membedakan emosi, pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri.
Berkaitan dengan kemampuan mengenali diri sendiri secara mendalam, kemampuan intuitif dan motivasi diri, penyendiri, sensitif terhadap nilai diri dan tujuan hidup.
8. Kecerdasan Naturalis
Komponen Inti: keahlian membedakan anggota-anggota spesies, mengenali eksistensi spesies lain, dan memetakan hubungan antara beberapa spesies baik secara formal maupun non-formal.
Berkaitan dengan kemampuan meneliti gejala-gejala alam, mengklasifikasi, identifikasi.
Menurut Munif Chatib, selama ini orang salah mempersepsikan MI ini dengan mata pelajaran. Misalnya kecerdasan Matematis-Logis disamakan dengan pelajaran Matematika. Beliau menyatakan bahwa MI bukan mata pelajaran. MI adalah strategi pembelajaran. Inti strategi pembelajaran ini adalah bagaimana guru mengemas gaya mengajarnya agar mudah ditangkap dan dimengerti oleh siswanya.
Konsep MI yang menitikberatkan pada ranah keunikan selalu menemukan kelebihan setiap anak. Lebih jauh, konsep ini percaya bahwa tidak ada anak yang bodoh sebab setiap anak pasti memiliki minimal satu kelebihan. Apabila kelebihan tersebut dapat dideteksi sedari awal, otomatis kelebihan itu adalah potensi kepandaian sang anak. (Sekolahnya Manusia, hal.92)
Buku

http://books.google.co.id/books/about/Sekolahnya_manusia.html?id=m5mVRV1hHAkC&redir_esc=y

www.sekolah-unggul.com

Gurunya Manusia

Gurunya Manusia

Ketika kota Hiroshima dan Nagasaki dibombardir oleh Amerika Serikat pada 1945, hal yang pertama ditanyakan oleh Kaisar Jepang, Kaisar Hirohito adalah berapa banyak guru yang masih hidup. Kaisar Hirohito sangat sadar bahwa kemajuan dan kebangkitan suatu bangsa itu dimulai dari sumber daya manusianya. Sementara sumber daya manusia yang baik itu bisa dicapai dengan pendidikan. Sedangkan faktor yang penting dalam pendidikan pada masa itu adalah keberadaan guru.

Guru adalah orang yang bisa mengajar murid-muridnya. Guru adalah sosok yang bisa mengarahkan pendidikan bagi para murid yang dididiknya. Guru adalah pendidik, pengajar, dan fasilitator bagi para muridnya. Oleh karenanya, sosok guru menjadi sangat urgen dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor keberhasilan pendidikan juga ditentukan oleh guru.

Munif Chatib dalam bukunya yang berjudul “Gurunya Manusia” menawarkan sebuah konsep keguruan yang bisa merealisasikan keberhasilan pendidikan. Konsep gurunya manusia merupakan sebuah konsep keguruan yang perlu dicermati. Konsep gurunya manusia adalah sebuah konsep yang mengarah pada kualifikasi guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik untuk suksesi pendidikan.

Gurunya manusia adalah guru yang punya keikhlasan dalam mengajar dan belajar. Guru yang punya keyakinan bahwa target pekerjaannya adalah membuat para siswa berhasil memahami materi-materi yang diajarkan. Guru yang ikhlas akan berintrospeksi apabila ada siswa yang tidak memahami materi ajar. Guru yang berusaha meluangkan waktu untuk belajar sebab mereka sadar, profesi guru tidak boleh berhenti untuk belajar (hlm. 57).

Gurunya manusia memiliki karakter yang mulia, budi pekerti, moral, dan etika yang luhur, serta memiliki kompetensi yang berkualitas. Dengan demikian, gurunya manusia bukanlah guru robot yang kinerjanya mirip seperti robot. Guru robot hanya peduli pada beban materi yang harus disampaikan kepada para murid di waktu kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan.

Gurunya manusia juga tidak berkarakter materialis. Guru materialistis hanya mementingkan materi-finansial belaka. Guru materialistis adalah guru yang selalu melakukan perhitungan, hal ini seperti yang dilakukan oleh para pelaku bisnis. Guru seperti itu hanya mengincar dan menghitung berapa besar gaji yang diberikan sehingga terkadang menimbulkan ketidakikhlasan dalam mendidik para murid.

Tentunya, gurunya manusia yang ditawarkan oleh Munif bukanlah seperti guru robot ataupun guru materialistis. Gurunya manusia yang dikonsepkan Munif adalah guru yang ikhlas, mau belajar, dan tegar serta sabar dalam mengajar para muridnya. Gurunya manusia juga mau mengajar dan menerima murid dengan berbagai karakter.

Gurunya manusia bersikap profesional, personal, sosial, dan pedagogik. Di hadapan guru, setiap murid berpotensi menjadi juara. Gurunya manusia tidak mendiskriminasi setiap muridnya atau sebagian murid yang memiliki perbedaan dan kelainan. Dia selalu mengajar dengan hati, memahami kemampuan murid dan terus menjelajahinya, mengajar dengan cara yang menyenangkan dan menarik, serta mampu menempatkan diri sebagai fasilitator yang baik terhadap pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.

Menurut Anies Baswedan, Ph.D, rektor Universitas Paramadina dalam sebuah kata pengantarnya, seorang guru mesti menguasai dua konsep dasar, yaitu kepengajaran (pedagogi) dan kepemimpinan. Guru harus mengerti dan bisa mempraktikkan konsep pedagogi yang efektif agar tujuan pendidikan tercapai. Namun tak dapat dimungkiri bahwa kondisi tiap zaman berbeda. Begitu pula kondisi tiap daerah. Banyak sekali faktor yang berpengarh pada keberhasilan pendidikan. Guru saat ini haruslah senantiasa up-to-date terhadap perkembangan ilmu pedagogi.

Konsep lain yang penting adalah kepemimpinan. Guru adalah pemimpin di kelas bagi para muridnya. Guru mesti memberikan contoh yang baik kepada para muridnya. Akhlak guru memancar menjadi inspirasi pembentukan karakter murid-murid. Tidak hanya demikian, guru juga harus bisa memberikan motivasi kepada para muridnya di dalam kelas. Hal yang penting lagi bagi guru, menurut Anis Baswedan, Ph.D, adalah bahwa guru itu harus senantiasa belajar untuk meningkatkan kualitas dirinya. Tidak dapat dimungkiri lagi bahwa arus perkembangan dan perubahan zaman begitu drastis dan berjalan sangat cepat. Oleh karenanya, guru juga harus mampu menghadapi arus perubahan tersebut. Akhirnya, dengan membaca buku yang berjudul “Gurunya Manusia”, para pembaca diajak untuk menyelami falsafah konsep guru yang ideal yang disebut oleh penulisnya sebagai gurunya manusia. Buku setebal 256 halaman tersebut sangat inspiratif sebagai pedoman untuk meningkatkan kualitas guru guna menuju pendidikan progresif dan visioner. Carut-marutnya pendidikan di Indonesia saat ini memang tidak bisa dimungkiri lagi adanya. Sebagai salah satu solusinya adalah peningkatan kualitas guru yang nantinya akan mampu mendidik para peserta didik dengan baik. *) Peresensi adalah pengamat pendidikan pada Fak. Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

http://oase.kompas.com

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt atas limpahan karunia dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam senantiasa dihaturkan kepada Rasulullah saw, keluarga dan sahabat serta pengikutnya.

Tidak ada anak yang dilahirkan bodoh, melainkan kesempatan untuk mengembangkan kecerdasan yang tidak merata. Kesempatan erat kaitannya dengan ketersediaan mutu, pemerataan penyelenggaraan serta biaya pendidikan.

Lembaga Pencerdasan Anak Bangsa Insan Kamil adalah suatu lembaga yang didirikan pada tahun 2007 dengan tujuan memberikan peluang pendidikan bermutu secara cuma-cuma kepada masyarakat ekonomi lemah dengan menyediakan sarana asrama dan bimbingan extra kurikuler dengan menitikberatkan pada bimbingan akhlak mengacu kepada Al-Qur’an, sifat-sifa Allah dan teladan Insan Kamil, Rasulullah saw.

Keinginan menyebarluaskan gagasan mengenai pentingnya pendidikan yang memusatkan perhatian pada pembentukan karakter dipicu oleh keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi yang sudah bertahun-tahun mendera bangsa ini. Bahwa di Indonesia korupsi demikian menggejala dalam berbagai bidang dan lapisan kehidupan, serta terbukti sukar sekali diberantas menunjukkan bahwa akarnya tertanam jauh di bawah permukaan dunia kehidupan sehari-hari. Itulah lapisan kebiasaan yang terbentuk selama bertahun-tahun baik melalui proses pembelajaran/pendidikan anak di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam dunia pendidikan di Indonesia, kebiasaan itu bermula dari gejala yang sudah berulang kali mengemuka di media seperti plagiarisme, menyontek, perjokian, membeli soal ujian, membeli, memalsukan ijazah, dan kecurangan-kecurangan sejenis. Sedemikian lazimnya praktek menyontek, misalnya, sampai-sampai anak didik sendiri percaya bahwa menyontek adalah perkara normal dalam proses belajar. Menerapkan sanksi yang keras boleh jadi akan mengurangi gejala itu untuk sementara waktu, namun tanpa upaya mengubah kesadaran yang membentuk karakter dan kebiasaan sehari-hari, sanksi hanya merupakan solusi permukaan.

Untuk terjaminnya mutu pendidikan yang efektif dan berkesinambungan kami merasa perlu menyediakan sistim pendidikan yang inklusif dalam lingkungan sekolah berasrama atau boarding school dan dengan bekerja sama dengan para ahli yang berpengalaman dan yang terus menerus mengembangkan metodologi serta sumber daya manusianya.

Untuk itu kami telah menjalin kerja sama dengan sekolah Lazuardi dan dengan Lazuardi Next, konsultan pendidikan yang telah berhasil mengembangkan sistim pendidikan berbasis pengembangan karakter (character building) dengan strategi Multiple Intelligence, yakni dengan adanya penyesuaian gaya belajar siswa dan gaya mengajar guru.

Melalui kerja sama diatas maka dibentuklah suatu sekolah unggulan berasrama, boarding school yang menitik beratkan pada pembinaan akhlak Islami (Islamic Character Building) dengan sistim multiple intelligence yang insyaAllah akan membuat sekolah ini cukup unik. Sekolah ini dimulai dengan sekolah lanjutan pertama (SMP) dengan nama SMP Lazuardi Insan Kamil dan insyaAllah akan berlanjut ke lanjutan atas (SMA).

Kami mengharap, sekolah ini akan berhasil mengasah kecerdasan akal dan hati para siswa sehingga menjebolkan calon-calon pemimpin masa depan yang cerdas, pandai berkomunikasi dalam berbagai bahasa, ahli dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta jujur, berakhlak mulia dan peduli kepada kaum lemah.

Berhubung sangat besarnya biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sistim pendidikan ini, sekolah akan memungut bayaran dari para orang tua siswa yang mampu, tapi tetap memberi peluang bagi mereka dari golongan ekonomi lemah.

Sekolah ini benar-benar dibangun sebagai upaya murni untuk melaksanakan cita-cita Pendiri sebagai bentuk rasa syukur dan ibadah kehadirat Allah swt Yang Maha Kasih Sayang dan tidak direncanakan untuk mendapatkan keuntungan keuangan pribadi ataupun kelembagaan.

Sebagai wujud syukur kepada Allah Swt atas berdirinya SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil di Sukabumi dan atas dukungan serta kepercayaan (trust) dari berbagai pihakkami bermaksud mengadakan acara peresmian, sehingga dapat dikenal masyarakat secara lebih luas atas berdirinya sekolah tersebut.
Akhir kata, Semoga niat tulus para pendidik betul-betul dapat segerap terwujud sehingga citra pendidikan Indonesia menjadi betul-betul setara, dihargai dan dihormati di dunia internasional, adapun yang belum terlaksana akan dilaksanakan secara bertahap.

Sukabumi, Agustus 2010
dr.g Ira Sipelli
Ketua LPAB